Senin, 12 Agustus 2013

Museum Neoklasikal

Hi Guys, lagi-lagi gue bakal ngeposting karya Ilmiah ketiga gue.. Nah ini tentang museum... Waktu itu di provinsi Sulawesi Selatan lagi ngadain lomba menulis gagasan essai mengenai solusi untuk eksisnya museum bagi masyarakat..

So, Akhirnya gue punya ide untuk menulis gagasan gue tentang museum yang gue impikan dan tentunya umpan balik ke museum itu juga ada seperti museum gak bakal sepi pengunjung..

Oke, gue mulai aja.. Gue punya konsep untuk memodifikasi museum itu menjadi museum semi-modern alias gue sebut neoklasikal.. kata klasik itu berarti meskipun museumnya modern tapi, nilai-nilai historisnya tetep ada, guys.. tapi hasilnya yah.. naskah gue gak lolos ke tahapan final.. mungkin jurinya mikir ide gue gak masuk akal yah ??!! hahaha..

So, Here's my observation

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
       Kebudayaan Indonesia yang telah berkembang sepanjang sejarah bangsa merupakan salah satu modal dasar pemba­ngunan nasional dan akan terus diusahakan untuk meningkatkan pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional untuk memperkuat kepribadian bangsa, kebangsaan nasional dan kesatuan nasional.
       Dasar kebijaksanaan tersebut juga dilandasi oleh Wawasan Nusantara yang mencakup antara lain perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya. Hal ini berarti bahwa kebudayaan Indonesia pada hakekatnya adalah satu, se­dangkan corak ragam kebudayaan yang ada menggambarkan kekayaan kebudayaan bangsa Indonesia yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa.
       Oleh karena itu dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional termasuk pula penggalian dan pemupukan kebudayaan daerah sebagai unsur penting yang memperkaya dan memberi corak kepada kebudayaan nasional.
       Tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan dan kebanggaan serta kemanfaatan nasional juga dibina dan dipelihara untuk dapat diwariskan kepada generasi muda.
           Pembinaan kebudayaan nasional harus sesuai dengan norma­-norma Pancasila. Di samping itu harus dicegah timbulnya nilai-­nilai sosial budaya yang bersifat feodal dan untuk menanggu­langi pengaruh kebudayaan asing yang negatif. Di lain pihak cukup memberikan kemannpuan masyarakat untuk menyerap nilai-nilai  dari luar  yang positif dan yang memang diperlukan bagi  pembaharuan   dalam  proses  pembangunan,  selama  tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa.
           Salah satu contoh pembinaan kebudayaan yaitu dengan membangun Museum untuk menjaga cagar budaya dan jejak-jejak sejarah didalamnya seperti contohnya di daerah Makassar terdapat Museum Benteng Rotterdam. Karena itu, pembangunan Museum Benteng Rotterdam ini butuh dorongan,dukungan dan suntikan dari berbagai pihak terutama pihak pemerintah baik secara materil maupun moril. Untuk itulah, perlu di aplikasikan.
          


            Tentunya dalam membuat Museum Benteng Rotterdam ini akan menemui berbagai hambatan karena meskipun Museum Benteng Rotterdam tersebut telah ada namun antusiasme pengunjung yang datang tidak sebanyak yang diharapkan. Hal ini tentu ada faktor yang menyebabkannya, hal yang terutama itu karena adanya proses globalisasi dan pengaruh budaya barat.
           Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global. 
           Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
           Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan.  Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk kesenian dan nilai sejarahnya.  Kesenian dan nilai sejarah rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. 
           Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-negara Dunia Ketiga harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa Dunia Ketiga haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka.



            Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan lewat imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.
            Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya.  Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi kesenian dan nilai sejarahnya.  Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan kesenian dan nilai sejarahnya yang sangat khas.  Kesenian dan nilai sejarah yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.
             Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian dan nilai sejarah tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian dan nilai sejarah etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian dan nilai sejarah kita pun mulai bergeser ke arah kesenian dan nilai sejarah yang berdimensi komersial. Kesenian dan nilai sejarah-kesenian dan nilai sejarah yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian dan nilai sejarah tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian dan nilai sejarah yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi.
            Hal ini dibuktikan dengan minat masyarakat yang berlebih kepada tempat hiburan, perbelanjaan, bisnis dan sebagainya dibandingkan ke Museum Benteng Rotterdam untuk mengenang, menghargai dan mengapresiasi budaya dan nilai sejarah didalamnya. Alasan utamanya karena popularitas dan tingkat eksistensi tempat hiburan tersebut lebih tinggi daripada Museum Benteng Rotterdam tersebut hal ini karena nilai-nilai dalam Museum Benteng Rotterdam tersebut “terbunuh” oleh adanya globalisasi dan pengaruh budaya  barat.
            Faktor kedua yaitu karena masyarakat masih memiliki minat yang kurang terhadap nilai-nilai sejarah  dan kebudayaan karena nilai sejarah dan kebudayaan pada Museum Benteng Rotterdam tersebut mengandung makna yang mendalam mengenai perjuangan Sultan Hasanuddin. Tidak hanya itu, seluruh peristiwa yang berkaitan dengan Makassar semua terdapat di Benteng Rotterdam tersebut.
            Sejarah, terutama sejarah mengenai Makassar menggambarkan situasi sosial dimasa itu, hubungan surat menyurat, komunikasi dan politik yang ada, karena itu pemeliharan sejarah harus lebih mendapat perhatian jika ingin bangsa ini semakin kokoh nantinya. Walau tak secara langsung menerima manfaat akan sejarah, namun sangat membantu dalam hal keingin tahuan. Siapa yang tak tahu dengan Sultan Hasanuddin ? Perjuangannya yang fenomenal selalu kita tahu itu, jika sejarah tak dipelihara lagi dan perjuangan pahlawan hilang, jangan heran jika kita akhirnya bingung kebanggaan apa yang dapat kita pamerkan kepada bangsa lain saat sejarah saja dibiarkan tidak diperhatikan.
            Untuk meningkatkan minat masyarakat  diperlukan suatu museum neoklasikal yang dimana didalamnya terkandung nilai sejarah yang cukup tinggi dan tidak pudar serta mensubsidikan fasilitas berteknologi tinggi kepada Museum tersebut agar Museum tersebut tidak tertinggal oleh akselerasi globalisasi namun aset budaya dan jejak-jejak sejarah didalamnya tetap terjaga. Bahkan, tak tertutup kemungkinan bahwa Museum Benteng Rotterdam dapat menjadi Museum Neoklasikal namun tetap pada dukungan pemerintah dan masyarakatnya.
            Oleh karena itulah penulis membuat suatu karya tulis yang berjudul “Museum Neoklasikal Untuk Mendongkrak Minat Masyarakat Mencintai Museum Benteng Rotterdam (Museum Tradisional-Modern)”

           



            B. Rumusan Masalah
      Dengan melihat latar belakang yang telah dipaparkan, maka beberapa masalah yang dapat dirumuskan dan akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah:
1.      Bagaimana cara menerapkan Museum Neoklasikal ini terhadap Museum Benteng Rotterdam ?.
2.      Apakah pengaruh yang akan ditimbulkan kedepannya apabila Museum Benteng Rotterdam menjadi Museum Neoklasikal ?.
C.        Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan karya tulis ini yaitu :
            1. Untuk mengetahui cara menerapkan Museum Neoklasikal ini terhadap                    Museum Benteng Rotterdam.
            2. Untuk mengetahui pengaruh yang akan ditimbulkan kedepannya apabila                 Museum Benteng Rotterdam menjadi Museum Neoklasikal.
D.        Manfaat Penulisan
            Manfaat penulisan karya tulis ini yaitu :
1.    Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan yang terdapat dalam museum.
2.     Untuk mengimprovisasikan Museum Rotterdam menjadi Museum Neoklasikal agar dapat menarik minat wisatawan asing.
3.    Menambah daya tarik kota Makassar agar menjadi kota dunia melalui Museum Benteng Rotterdam.



BAB II
                                                                     Pembahasan
            Pada sub bab pembahasan, akan menjawab segala pertanyaan yang terdapat di Rumusan Masalah :
A. Jawaban Rumusan Masalah Pertama.
1. Cara menerapkan Museum Neoklasikal terhadap Museum Benteng Rotterdam.
            Menerapkan Museum yang Neoklasik itu tidaklah semudah apa yang di inginkan. Namun ada beberapa cara yang harus kita lakukan yaitu pertama, dengan cara memberikan fasilitas berteknologi di Benteng Rotterdam seperti, pemberian laboratorium seperti pada sekolah-sekolah tapi, berteknologi yang canggih dan mutakhir.
            Sehingga dalam Museum Benteng Rotterdam nanti dapat menjadi sarana pusat edukasi dan sarana proses pembelajaran bagi siswa-siswi sekolah untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dibidang sejarah dan budaya di Makassar karena Museum Benteng Rotterdam tidak hanya sebagai tempat wisata dan kunjungan dapat pula menjadi sarana pembelajaraaan.
            Pada Museum Neoklasikal mengajarkan tentang nilai-nilai  tentang teknologi dan kesejarahaan kebudayaan. Sehingga didalamnya terdapat ruang belajar dan dikhususkan untuk pengembangan diri dalam meningkatkan intelektual terutama pada generasi pelanjut masa depan.
            Dan juga museum ini dilaksanakan sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara masyarakat (pihak pengguna), pengurus Benteng Rotterdam dan pemerintah Kota Makassar untuk bekerja sama menerapkan Benteng Rotterdam menjadi Museum yang berneoklasikal.
            Dan kedua yaitu memberikan perpustakaan yang lengkap mengenai berbagai sejarah dan kebudayaan kota Makassar yang dimana perpustakaan tersebut ditata sedemikian rupa seperti toko buku yang ada di Mall Makassar tapi, ditambah dengan  sentuhan teknologi yang tetap canggih mengalahkan Mall yang ada di Makassar. Sehingga dengan adanya perpustakaan ini dapat menambah horison mengenai pentingnya nilai sejarah dan kebudayaan.
            Ketiga yaitu memberikan fasilitas efek audio visual pada benda-benda peninggalan sejarah sehingga jika ingin melihat sejarah benda sejarah yang ada di Rotterdam cukup dengan menekan tombol yang ada disebelah benda tersebut sehingga muncullah film dokumenter mengenai benda tersebut dan dilengkapi pula oleh audiosasi didalamnya.
            Keempat yaitu menjadikan Museum Benteng Rotterdam menjadi museum sains yang berteknologi tinggi sebagai wadah bagi para saintis untuk menimba ilmu di dalamnya. Dimaksudkan disini adalah Museum Rotterdam tersebut tetap mengandung nilai sejarah dan kebudayaan didalamnya tetapi mengandung pula nilai-nilai keeksakan didalamnya berupa sains. Karena sains muncul karena adanya sejarah dan budaya.
            Kelima yaitu, adanya alat-alat yang canggih dalam menjaga keamanan, keutuhan, dan keaslian benda bersejarah tersebut sehingga disini alat canggih ini tidak bermaksud melunturkan nilai sejarah dalam benda sejarah tapi justru menjadi alat yang menjaga keaslian dan keutuhan benda bersejarah Museum Benteng Rotterdam.
            Keenam yaitu, mengadakan acara berupa teaterikal,pertunjukan kebudayaan dan sebagainya di Museum Benteng Rotterdam untuk lebih memperkokoh nilai budaya dan sejarah didalamnya. Seperti contohnya yaitu I Laga Ligo. tapi tidak terlalu kontinyu dan diadakan minimal sebulan sekali.
            Ketujuh yaitu, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai sejarah dan kebudayaan. Karena umumnya Bung Karno pernah berkata : “Jangan Sekali-Sekali Melupakan Sejarah”. Artinya mengandung makna yaitu jika ingin menjadi bangsa yang maju ingatlnah sejarah karena umumnya dalam sejarah mengandung makna perjuangan sehingga akan meningkatkan rasa nasionalisme didalamnya. Semua negara dikenal sebagai negara maju karena masyarakatnya menghargai dan menjunjung tinggi nilai sejarah didalamnya. Serta masyarakat juga turut ikut serta dalam pemeliharaan sejarah dan kebudayaan didalam masyarakat
             Sehingga nantinya Museum Benteng Rotterdam ini akan menjadi Museum yang layaknya seperti pusat perbelanjaan dan hiburan seperti Trans Studio namun dari segi fungsinya berbeda Museum lebih menjadi sarana edukatif dan historis mengenai sejarah dan kebudayaan apalagi semakin efektif dengan kehadiran alat yang berteknologi.
            Tapi tetap mengedepankan museum adalah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, terbuka untuk umum, merawat dan memamerkan, untuk tujuan penelitian, pendidikan dan hiburan, benda-benda bukti materiil manusia dan lingkungan. Terkhusus untuk pertunjukan, masyarakat perlu untuk memberikan kontribusi berupa materiil didalamnya.
            Dan Masyarakat juga perlu menjaga dan tidak merusak teknologi didalam museum ini sehingga akan tetap awet. Selain itu pemerintah kota perlu turun tangan untuk memberikan sumbangsih berupa materil maupun non-materil demi terwujudnya Museum Neoklasikal di Makassar.
            Pemerintah kota juga perlu membatasi budaya luar yang masuk dan hanya mengedepankan budaya lokal yang asli dari daerah kita, Makassar. Karena budaya adalah aset yang tidak ternilai hargainya dan tak dapat digantikan oleh uang.  Sehingga kota Makassar dapat mendapatkan royalti dari adanya budaya dalam museum neoklasikal ini. Serta masyarakatnya yang harus mendukung penuh program ini.
             Sehingga Museum Benteng Rotterdam adalah Museum yang tampak dari luar adalah bangunan tua dan kuno namun didalamnya terdapat teknologi yang mutakhir dan tidak tertinggl dari kencangnya laju globalisasi. Teknologi dan nilai sejarah menjadi kunci terwujudnya museum neoklasikal bagi Museum Benteng Rotterdam ini.
B. Jawaban Rumusan Masalah Kedua.
2.  Pengaruh yang Akan Ditimbulkan Kedepannya Apabila Museum Benteng Rotterdam Menjadi Museum Neoklasikal.
            Pengaruh yang sangat ingin terjadi adalah minat. Minat merupakan objek tujuan yang paling diharapkan dalam penulisan karya tulis ini karena Minat masyarakat baik itu masyarakat pribumi ataupun wisatawan  dapat terpacu akibat adanya Museum Neoklasikal ini. Karena melihat dari pemaparan Mueum Neoklasikal ini terlihat berbagai fitur canggih berada didalamnya.
                Oleh karena itu itu museum yang umumnya kuno dan kumuh ini akan disulap  menjadi sebuah tempat hiburan yang menyenangkan dan sarat akan nilai edukatif dan efektif didalamnya. Sehingga masyarakat akan bertanya-tanya seperti apa Museum Neoklasikal ini.
            Maka masyarakat yang penasaran tersebut akan mengunjungi Museum Benteng Rotterdam ini. Rasa kesan yang mendalam akan dirasakan masyarakat sehingga masyarakat ingin terus ke Museum.
            Apalagi museum adalah lembaga sejarah dan kebudayaan yang tidak meraup keuntungan dari adanya pengunjung yang datang. Sehingga dengan biaya yang gratis dan mengandung nilai sejarah dan budaya yang kental akan Makassar serta dapat meningkatkan wawasan kita mengenai sejarah Makassar yang luar biasa dan perjuangan Sultan Hasanuddin dan sebagainya.
            Terutama yang menjadi sasaran adalah para wisatawan asing yang berkunjung yang semakin penasaran mengingat ada suatu museum yang tetap menjaga keaslian sejarahnya yang didalamnya mengandung teknologi dan tidak tertinggal oleh adanya globalisasi.
            Sehingga minat masyarakat nanti akan mencintai sejarah dan kebudayaan asli mereka dan dapat diaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Sehingga kota masyarakat akan menjadi kota yang berbudaya dan sarat akan nilai sejarah. Nilai dan kebudayaan kota Makassar juga akan semakin terasah dan menjadi kiblat kebudayaan dari segi museumnya. Karena sejarah dan kebudayaan adalah suatu kebanggaan dari kota kita tercinta yaitu, Makassar.

         
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            1. Dengan memberikan teknologi yang canggih dan pentingnya peran dari                 berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengubah Museum Benteng                          Rotterdam menjadi Museum Neoklasikal.
            2. Minat dan fanatisme masyarakat terhadap sejarah dan budaya dapat                      meningkat dengan adanya pengaruh Museum Neoklasikal ini.   
B. Saran
            1. Diharapkan dengan teknologi yang canggih dalam museum dapat                            mempermudah akses dalam memperoleh pendidikan dan ilmu di                    Museum
            2. Diharapkan masyarakat dapat menjaga dan mendukung penuh museum                 neoklasikal ini dan pemerintah turun serta dalam pembentukan                              museum ini
            3. Masyarakat dapat mencintai sejarah dan budayanya melalui Museum                     Benteng Rotterdam yang berneoklasikal.
            4. Turis atau wisatawan asing tertarik untuk berkunjung di Museum yang                   globalisasi dan kebudayaan yang terjaga ini.
            5. Diharapkan dapat mensukseskan program VISIT SOUTH SULAWESI                 2012.



DAFTAR PUSTAKA
Barker. 2004.Globalisasi ditinjau dari berbagai aspek. http://itha.wordpress.com/2007/09/12/globalisasi-dan-kebudayaan/ diakses 28 Oktober 2011.
http:// www.search.google.com
http:// www.wikipedia.com
Itha. 2007. Globalisasi dan Kebudayaan. http://itha.wordpress.com/2007/09/12/globalisasi-dan-kebudayaan/ diakses 28 Oktober 2011.
Mahaldi, Hanif. 2011. Sudahkah Kita Menghargai Sejarah ?. http://www.kamaropini.com/sudahkah-kita-menghargai-sejarah/diakses 28 Oktober 2011.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar